Penentuan Luas Bangun Datar

Kompetensi Dasar:

Menghitung luas segi yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana

A. Kegiatan awal: ….

B. Kegiatan Inti:

1. Eksplorasi Klasikal: PENURUNAN RUMUS SEGITIGA DARI RUMUS PERSEGI PANJANG.

Guru menyajikan soal dan menawarkan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal penentuan luas bangun datar. Soal yang disajikan mulai dengan bangun yang paling sederhana.

a. Guru menggambar tiga bangun datar, yaitu persegi, persegi panjang dan segitiga lengkap dengan ukuran sisi-sisinya, memberi kesempatan pada para siswa untuk menghitung luasnya kemudian menawarkan kepada kelas siapa yang bersedia menentukan luasnya. Siswa yang dapat mengerjakan dan benar jawabannya diminta menjelaskan caranya kepada kelas.

b. Guru menyediakan kertas berwarna berbentuk persegi panjang dan gunting, salah satu siswa diminta mengukur sisi panjang dan lebarnya dan menuliskannya pada keempat sisi kertas tersebut kemudian memotong kertas menurut garis diagonalnya menjadi dua segitiga siku-siku kongruen. Kemudian siswa tersebut diminta menemutunjukkan alas dan tinggi kedua segitiga dan menyebutkan ukurannya.

c. Secara klasikal disertai peragaan model persegi panjang dan dua segitiga hasil pemotongan tersebut, guru mengarahkan siswa untuk:

1) Memperagakan bahwa permukaan kedua segitiga dapat menutup permukaan persegipanjang. Kemudian siswa diarahkan untuk menarik kesimpulan bahwa:

a) luas persegi panjang sama dengan luas kedua segitiga

b) Luas segitiga sama dengan setengah luas persegi panjang

Menemutunjukan kesamaan panjang sisi kedua segitiga dengan panjang sisi persegi panjang sehingga siswa dapat mengatakan bahwa sisi alas segitiga sama dengan setengah panjang sisi panjang persegipanjang serta bahwa tinggi segitiga sama dengan panjang sisi lebar persegipanjang.

c) Menyimpulkan bahwa panjang alas = ½ panjang dan t = lebar sehingga luas = ½ luas

= ½ ( p x l)

= ½ (alas x tinggi).

2. Kerja Kelompok

Bersama teman sebangku para siswa menyelesaikan soal penentuan luas bangun yang bentuknya merupakan gabungan dari dua atau tiga bangun datar sederhana.

3. Konfirmasi: Secara perorangan beberapa wakil kelompok menyelesaikan soal di papan tulis.

Eksplorasi Peta

KOMPETENSI DASAR

Mengenal keragaman kenampatan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu Indonesia dengan menggunakan Peta/ atlas/ globe dan media lainnya

1. Kegiatan inti (35 menit)

a. Telaah Wacana

Guru meminta para siswa membaca wacana tentang pembagian wilayah waktu di Indonesia. Para siswa membaca wacana tentang pembagian wilayah waktu di Indonesia. Secara lisan dan bergantian guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan: 1) tiga pembagian waktu di Indonesia, dan 2) perbedaan waktu antar ketiga system waktu di Indonesia

b. Eksplorasi Peta berdasar Wacana

Guru memajang peta Indonesia. Melalui tanya jawab dan penugasan ke depan kelas, secara bergantian para siswa diminta menemutunjukkan:

1) garis lintang, garis bujur, garis khatulistiwa, letak Indonesia secara astronomis.

2) Garis pembagi wilayah ketiga waktu di Indonesia

3) Letak astronomis titik utara dan titik selatan ketiga garis waktu

c. Penugasan kelompok

Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok dan menamai ketiga kelompok dengan nama ketiga wilayah waktu. Secara berpasangan dengan teman sebangku para siswa diberi kesempatan untuk menemukan propinsi yang masuk ke wilayah waktu sesuai nama kelompoknya serta mendatanya dalam lembar tugas.

d. Sharing hasil kerja

Papan tulis digaris dibagi menjadi tiga, wakil tiap kelompok waktu bertugas menulis nama propinsi sesuai dengan nama kelompoknya, secara bergiliran urut dari baris terdepan wakil tiap bangku menyebutkan nama propinsi yang termasuk wilayah waktu kelompoknya. Bangku yang ada di belakang melengkapi nama propinsi yang belum disebutkan oleh bangku di depannya. Guru mengawasi proses pencatatan nama propinsi tersebut sambil mengkonfirmasi kebenaran data yang ditulis. Para siswa yang lain melengkapi catatan mereka.

2. Kegiatan akhir

Guru mengarahkan para siswa untuk menuliskan rangkuman materi serta mengkondisikan kelas untuk mengerjakan soal tes formatif.

Guru menilai hasil jawaban tes formatif

METODE PERAGAAN DALAM PEMBELAJARAN TATA TERTIB

I. Standar Kompetensi: Kelas 1 smt 1

PKn:. Membiasakan tertib di rumah dan di sekolah

B.I.: Membaca nyaring melalui menyanyi

II. . Kegiatan inti

1. Menyanyi Bersama:

Guru memajang beberapa gambar kegiatan setelah bangun tidur sesuai dengan syair teks lagu Bangun Tidur” dengan tulisan di bawah masing-masing gambar. Guru memberi contoh cara membacanya sambil menyanyi tiap baitnya, para siswa menirukan menyanyi tiap bait.

2. Eksplorasi Gambar:

Sambil menunjuk gambar, guru meminta beberapa siswa menyebutkan kegiatan yang harus dilakukan setelah bangun tidur. Guru menambahkan pajangan beberapa gambar yang seharusnya tidak dilakukan setelah bangun tidur, kemudian secara bergantian siswa ditawarkan maju menunjuk gambar dan menyebutkan kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan setelah bangun tidur.

3. a. Mengulang langkah nomor 1 dengan teks lagu “Saiki Aku Wis Gede”

b. Mengulang langkah nomor 2 dengan gambar yang sesuai dengan teks lagu “Saiki Aku Wis Gede”

4. a. Mengulang langkah nomor 1 dengan teks lagu “Siji Loro Telu”

b. Mengulang langkah nomor 2 dengan gambar yang sesuai dengan teks lagu “Siji Loro Telu

5. Tanya Jawab Klasikal:

Guru memajang beberapa gambar perilaku yang harus dilakukan di rumah dan di sekolah. Siswa ditawarkan untuk menyebutkan kegiatan yang harus dilakukan di rumah dan di sekolah. Siswa yang tunjuk jari diminta menyebutkan kegiatan sesuai dengan gambar yang dipilih.

Tematik IPA & BI kelas 3

INDIKATOR

IPA: Mengidentifikasi sifat – sifat khusus benda padat, cair dan gas

Bahasa Indonesia: Membaca nyaring dan menjawab pertanyaan teks


2. Kegiatan Inti

a. Membaca nyaring

Guru meminta para siswa membaca wacana tentang sifat – sifat benda dan menggarisbawahi teks tentang sifat-sifat benda padat, cair dan gas.

b. Tanya Jawab Klasikal

Guru secara lisan mengajukan beberapa pertanyaan, para siswa yang dapat menemukan jawabannya menunjukkan jari untuk menjawabnya. Bila tidak ada satupun siswa yang menjawab, guru mengganti pertanyaan dengan pertanyaan yang lebih sederhana untuk mengarahkan para siswa menemukan jawabannya. Saat siswa menjawab pertanyaan boleh membuka buku. Semua jawaban ada dalam wacana. Pertanyaan yang diajukan meliputi:

1) Sebutkan tiga buah benda padat !(dua atau tiga siswa diminta secara bergantian menyebutkan tiga benda padat yang berlainan)

2) Mengapa buku dikatakan sebagai benda padat ?(dua atau tiga siswa diminta menyebutkan alasan benda lain dikatakan sebagai benda padat)

3) Apa yang disebut sebagai benda padat?

4) Sebutkan satu benda cair !(dua atau tiga siswa diminta secara bergantian menyebutkan satu benda cair yang lain)

5) Mengapa minyak dikatakan sebagai benda cair ?(dua atau tiga siswa diminta menyebutkan alasan benda lain dikatakan sebagai benda cair)

6) Apa yang disebut sebagai benda cair?

7) Sebutkan satu benda gas !(dua siswa diminta secara bergantian menyebutkan satu benda gas yang lain)

8) Mengapa udara dikatakan sebagai benda gas ?(dua siswa diminta menyebutkan alasan benda lain dikatakan sebagai benda gas)

9) Apa yang disebut sebagai benda gas?

c. Pengamatan dan Percobaan

Untuk memantapkan konsep benda padat, gas dan cair, guru menyajikan ketiga contoh benda tersebut dan meminta dua atau tiga siswa untuk melakukan pegaraan dengan arahan guru. Para siswa mengamati peragaan tersebut dan diberi kesempatan untuk mencoba dan mengajukan pertanyaan.

d. Penugasan kelompok

Guru meminta para siswa secara berpasangan mengerjakan tugas kelompok. Siswa mengerjakan tugas kelompok menggolongkan bermacam – macam benda yang termasuk benda padat, cair dan gas dengan melengkapi kolom dalam lembar kerja siswa

e. Membahas tugas kelompok

Hasil kerja kelompok dikoreksi secara ditukar dengan kelompok yang lain. Secara bergantian diminta wakil kelompok membacakan jawabannya dan kelompok yang tidak maju mengoreksi LKS.